Rabu, 05 April 2017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN : PERANGKAT UNTUK MENGAJAR YANG EFEKTIF


PSIKOLOGI PENDIDIKAN : PERANGKAT UNTUK MENGAJAR YANG EFEKTIF


Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pad acara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
LATAR BELAKANG HISTORIS
1.      William James
James mengatakan bahwa eksperimen psikologi di laboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tingi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
2.      John Dewey
Dewey membangun laboratorium pendidikan pertama di AS. Ada beberapa pandangan penting dari Dewey. Pertama , anak sebagai pembelajar aktif (Active Learner). Kedua , pendidkan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beadaptasi dengan lingkungannya. Anak-anak seharusnya tidak hanya mendapat pelajaran akademik saja , tetapi harus diajari cara untuk beradaptasi dengan dunia luar di sekolah. Ketiga, semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya.
3.      E.L. Thorndike
Tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran.

Diversitas dan Psikologi Pendidikan Awal.
Tokoh sejarah awal psikologi pendidikan kebanyakan adalah pria kulit putih , seperti James , Dewey dan Thorndike. Dua tokoh Amerika keturunan Afrika yang menonjol adalah Mamie dan Kenneth Clark. Kenneth Clark menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang menjadi presiden American Psychological Association.
Perkembangan Lebih Lanjut.
Pandangan B.F. Sknner yang didasarkan pada ide-ide Thorndike, sangat memengaruhi psikologi pendidikan pada pertengahan abad ke-20. Skinner mengembangkan konsep Programmed Learning (Pembelajaran Terprogram) yakni setelah murid melalui serangkaian langkah ia terus di dorong(reinforced) untuk mencapai tujuan dari pembelajaran.
Benjamin Bloom menciptakan taksonomi keahlian kognitif , yang mencakup pengingatan , pemahaman , synthesizing dan pengevaluasian.

CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF
Guru harus menguasai beragam perspektif dan strattegi , dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Hal ini membutuhkan 2 hal utama , yaitu :
1.      pengetahuan dan keahlian professional
·         Penguasaan Materi Pelajaran
·         Strategi Pengajaran
Konstruktivisme adalah menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun (to construct) pengetahuan dan pemahaman. Guru bukan sekedar memberi informasi ke pikiran anak, guru pun harus mendorong anak untuk mengeksporasi dunia mereka , menemukan pengetahuan , merenung dan berpikir secara kritis.
·         Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional
·         Keahlian Manajemen Kelas
·         Keahlian Motivasional
·         Keahlian Komunikasi
·         Bekerja Secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang Kultural yang berlainan
·         Keahlian teknologi

2.      Komitmen dan Motivasi
Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Aspek ini mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada murid.

RISET DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Riset bisa menjadi sumber informasi berharga untuk memahami strategi mengajar. Kadang-kadang dikatakan bahwa pengalaman adalah guru yang penting. Akan tetapi , selain itu, riset yang memberikan informasi yang valid tentang cara terbaik untuk mengajar bisa membuat anda menjadi guru yang lebih baik.
Pendekatan Riset Ilmiah
Riset ilmiah adalah riset objektif , sistematis dan dapat diuji. Riset ilmiah dilandaskan pada metode ilmiah , sebuah pendekatan yang dapat dipakai untuk menemukan informasi yang akurat.
Teori adalah seperangkat ide yang saling berkaitan dan koheren , berfungsi untuk menjelaskan dan membuat prediksi.Hipotesis yakni asumsi dan prediksi spesifik yang dapat diuji untuk mengetahui apakah teori itu benar atau tidak.
Metode Riset
Riset deskriptif. Bertujuan mengamati dan mencatat perilaku.
Observasi. Observasi ilmiah dilakukan dengan cara yang sistematis. Obserasi ini membutuhkan pengetahuan tentang apa yang anda amati, melakukan observasi dengan cara yang tidak melakukan bias , mencatat dan mengelompokkan apa yang anda lihat secara akurat dan menyampaikan hasil observasi anda secara efektif.
Laboratorium adalah setnf terkontrol sebagai tempat memuat berbagai faktor dari dunia nyata.
Dalam observasi alamiah (naturalistic) , perilaku diamati dalam dunia riil.
Observasi Partisipan adalah Observasi dimana penelitian ikut terlibat aktif sebagai partisipan dalam aktivitas atau setting.
Tes Standar adalah tes dengan prosedur dan administrasi dan penilaian yang seragam. Tes ini menilai kinerja murid di domain yang berbeda-beda dan bisa membandingkan kinerja murid dengan murid lainnya yang berusia sama atau tingkat yang sama di tingkat nasional.
Studi Kasus adalah Kajian mendalam terhadap seorang indivdu.
Studi Etnografik adalah Deskripsi mendalam dan interpretasi atas perilaku dalam suatu etnis atau kelompok kultural yang melatkan keterlibatan langsung drngan partisipan
Riset Koresional bertujuan mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua atau lebih kejadian atau karakteristik.
Dengan Riset Eksperimental , ahli Psikologi Pendidikan bisa menentukan sebab-sebab perilaku. Ahli mencari sebab tersebut dengan melakukan eksperimen. Eksperimen menggunakan paling tidak satu Variabel Independen (bebas) dan satu Variabel Dependenv(tergantung).
Variabel Independen adalah faktor manipulasi , yang berpengaruh,faktor eksperimental.
Variabel Dependen adalah faktor yang diukur dalam sebuah eksperimen.
Kelompok Eksperimental adalah sebuah kelompok yang pengalamannya dimanipulasi dalam suatu eksperimen
Kelompok Kontrol adala Kelompok pembanding yang diperlakukan seperti kelompok eksperimental , kecuali dalam hal faktor yang dimanipulasi.
Penatapan Acak adalah peneliti menentukan partisipan masuk ke kelompok eksperimental dan kelompok control secara acak. Praktik ini bisa mengurangi kemungkinan hasil eksperimen akan dipengaruhi oleh perbedaan yang sudah ada di antara kedua kelompok.
Riset Cross-Sectional adalah riset dimana data dikumpulkan dalam satu waktu.
Riset Longitudinal adalah riset dimana individu yang sama dipelajari selama kurun waktu tertentu, biasanya beberapa tahun atau lebih
Riset Evaluasi Program adalah riset yang didesain untuk membuat keputusan tentang efektivitas program tertentu.
Riset aksi adalah riset yang dipakai untuk memecahkan problem sekolah atau kelas tertentu, meningkatkan pengajaran dan strategi pendidikan lainnya , atau untuk membuat keputusan di level tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar