PELAJAR YANG TIDAK BIASA
Siapakah Anak Yang Menderita Ketidakmampuan Itu?
Dahulu istilah “ketidakmampuan” (disability) dan
”cacat” (handicap) dapat dipakai bersama-sama, namun kini kedua istilah itu
dibedakan. Disability adalah keterbatasan fungsi yang membatasi kemampuan
seseorang. Handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada seseorang yang
menderita ketidakmampuan. Kondisi ini boleh jadi disebabkan oleh
masyarakat,lingkungan fisik, atau sikap orang itu sendiri. Para pendidik lebih
sering menggunakan istilah “children with disabilities”(anak yang menderita
gangguan/ketidakmampuan) ketimbang “disabled children”(anak cacat). Tujuannya adalah
memberi penekanan pada anaknya, bukan pada cacat atau ketidakmampuannya. Anak-anak
yang menderita ketidakmampuan juga tidak lagi disebut “handicapped” (penyandang
cacat), walaupun istilah handicapping condition masih digunakan untuk
menddeskripsikan hambatn belajar dan hambatan fungsi dari seseorang yang
mengalami ketidakmampuan.
GANGGUAN INDRA
1. gangguan penglihatan. Anak low vision dapat membaca buku dengan huruf
besar atau dengan bantuan kaca pembesar. Anak yang buta secara edukasional atau
sering disebut educationally blind tidak
bisa menggunakan penglihatan mereka untuk belajar dan harus menggunakan
pendengaran atau sentuhan untuk belajar. Salah satu tugas penting untuk
mengajar anak yang menderita gangguan atau kerusakan penglihatan ini adalah
menentukan modalitas (sentuhan/pendengaran) yang dengannya murid dapat belajar
dengan baik.
2. gangguan pendengaran. Banyak anak yang memiliki masaalah pendengaran
mendapat pengajaran tambahan di luar kelas reguler. Pendekatan pendidikan untuk
membantu anak yang punya masalah pendengaran terdiri dari dua kategori : yang
pertama pendekatan oral antara lain menggunakan metode membaca gerak bibir,
speech reading, dll ; yang kedua pendekatan manual adalah bahasa isyarat adalah
sistem gerakan tangan yang melambangkan kata.
GANGGUAN FISIK
1. gangguan ortopedik , biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang
mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot , tulang dan sendi.
2. cerebral palsy, gangguan yang berupa lemahnya kordinasi otot, tubuh sangat
lemah dan goyang(shaking), atau bicaranya tidak jelas.
3. gangguan kejang-kejang, jenis yang paling sering dijumpai adalah epilepsi,
gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor
atau kejang-kejang.
RETARDASI MENTAL
Adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai
dengan rendahnya kecerdasan (biasanya IQ dibawah 70) dan sulit beradaptasi
dengan lingkungan kehidupan sehari-hari.
Klasifikasi Retardasi Mental
Retardasi mental masih digolongkan menjadi retardasi
ringan , moderat , berat dan parah.Apabila anda memiliki murid dengan retardasi
mental , maka tingkatnya mungkin retardasi ringan. Anak dengan retardasi mental
berat kemungkinan besar menunjukkan tanda-tanda komplikasi neurologis.
Penyebab
1. faktor genetik
·
Down Syndrome :
bentuk retardasi mental yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat
adanya kromosom ekstra (ke-47)
·
Fragile X Syndrome
: bentuk retardasi mental yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat
dari kromosom x yang tidak normal
·
Fetal Alcohol
Syndrome : serangkaian ketidaknormalan , termasuk retardasi mental dan ketidak
normalan wajah , yang menimpa anak dari ibu yang suka minum minuman beralkohol
selama masa kehamilan.
GANGGUAN BICARA
DAN BAHASA
Adalah sejumlah masalah problem bicara (seperto
gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan) dan problem bahasa
(kesulitan untuk menerima informasi dan bahasa ekspresif).
·
Gangguan artikulasi
: problem dalam pengucapan/melafalkan suara secara benar.
·
Gangguan suara :
gangguan dalam menghasilkan ucapan , yakni ucapan yang keras , kencang ,
terlalu keras, terlalu tinggi, atau terlalu rendah nadanya .
·
Gangguan kefasihan
: gangguan yang biasanya sering disebut “gagap”
·
Gangguan bahasa :
kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak
·
Bahasa reseptif :
penerimaan dan pemahaman atas bahasa
·
Bahasa ekspresif :
kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pemikiran dan berkomunikasi
dengan orang lain
LEARNING
DISABILITY
Adalah ketidakmampuan dimana anak:
1. punya inteligensi normal atau diatas rata-rata
2. kesulitan setidaknya dalam satu atau lebih mata
pelajaran
3. tidak punya problem atau gangguan lain seperti
retardasi mental yang menyebabkan kesulitan
·
Dyslexia :
kerusakan berat dalam kemampuan membaca dan mengeja
ATTENTION DEFICIT
HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)
Adalah ketidakmampuan dimana anak secara konsisten
menunjukkan satu atau lebih ciri-ciri berikut ini :
1. kurang perhatian 3.
impulsif
2. hiperaktif
·
Gangguan perilaku
dan emosional : problem serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan , agresi, depresi, ketakutan
yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah , dan juga berhubungan
dengan karakteristik sosio-emosional.
·
Depresi : jenis
gangguan mood dimana pengidapnya merasa dirinya tak berharga sama sekali ,
percaya bahwa keadaan tidak akan pernah membaik , dan tampak lesu dan tidak
bersemangat dalam jangka waktu yang lama.
PENEMPATAN DAN
PELAYANAN
Penempatan. Penempatan
anak dengan ketidakmampuan ini disusun dari tempat yang kurang restriktif
sampai ke yang paling restriktif :
·
Kelas reguler
dengan dukungan pengajaran tambahan di kelas reguler
·
Sebagian waktu
dihabiskan diruang sumber daya
·
Penempatan full-time
dalam kelas pendidikan khusus
·
Sekolah khusus
·
Instruksi rumah
·
Isntruksi diruah
sakit atau institusi lain
Pelayanan.
Pelayanan untuk anak dapat disediakan oleh guru kelas reguler , guru sumber
daya , guru pendidikan khusus , konsultan kolaboratif ,professional lain atau
tim interaktif.
ANAK-ANAK BERBAKAT
Adalah anak dengan kecerdasan diatas rata-rata (biasanya
didefenisikan memiliki IQ 130 atau lebih) dan atau punya bakat unggul di
beberapa bidang seperti seni , musik atau matematika.
Karakteristik
1. Dewasa lebih dini (precocity).
Anak berbakat adalah anak yang dewasa sebelum waktunya
apabila diberi kesempatan untuk menggunakan bakat atau talenta mereka. Mereka
mulai menguaai suatu bidang lebih awal ketimbang dengan teman-teman yang tidak
berbakat.
2. Belajar menuruti kemauan mereka sendiri
Anak berbakat belajar secara berbeda dibanding anak
lainnya. Mereka tidak membutuhkan banyak dukungan , scaffolding dari orang
dewasa.
3. Semangat untuk menguasai
Anak yang berbakat tertarik untuk memahami bidang yang
menjadi bakat mereka.
MENDIDIK ANAK
BERBAKAT
1.
Kelas khusus. Secara
historis , ini adalah cara yang lazim untuk mendidik anak berbakat. Kelas khusus
selama masa sekolah dinamakan program “pull out”. Beberapa kelas khusus
diselenggarakan setelah sekolah reguler atau masa liburan.
2.
Akselerasi dan
pengayaan dikelas reguler
3.
Kerja/studi dan
atau program pelayanan masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar